Pelatihan Teknik Pembenihan Ikan Air Tawar 2018

Kegiatan pembenihan merupakan kegiatan awal di dalam budidaya perikanan. Tanpa kegiatan pembenihan, kegiatan yang lain seperti pendederan dan pembesaran ikan tidak akan terlaksana. Karena benih yang digunakan pada kegiatan pendederan dan pembesaran semuanya berasal dari kegiatan pembenihan. Secara garis besar, kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk, persiapan wadah dan substrat, pemilihan induk yang siap pijah, pemijahan dan perawatan larva atau benih. Pembenihan ikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan budidaya ikan dengan cara mengawinkan indukan untuk mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Cara Pembenihan Ikan yang baik adalah cara mengembangbiakan ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol, melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan biosecurity, mampu telusur (traceability) dan keamanan pangan (food safety).

Saat ini perkembangan budidaya lele mengalami peningkatan yang signifikan. hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan pasar terhadap produk perikanan khususnya ikan lele . Dalam sektor budidaya, salah satu faktor yang sangat penting adalah ketersediaan benih secara kontinyu baik kualitas maupun kuantitasnya. Ketersediaan benih yang berkualitas tinggi memacu perkembangan budidaya ikan dengan cepat di daerah-daerah yang pada akhirnya dapat memenuhi sumber pangan khususnya produk perikanan. Kendala/permasalahan yang dihadapi saat ini adalah, masih rendahnya usaha pembenihan yang ada di Pamekasan dan pada umumnya indukan yang ada tidak memiliki Surat Keterangan Asal (SKA) serta indukan sudah berumur lebih dari 3 tahun (tidak produktif), sehingga untuk memenuhi kebutuhan benih ikan lele yang ada di Kab. Pamekasan masih mendatangkan benih ikan lele dari luar Kab. Pamekasan.

Induk merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam melakukan kegiatan pembenihan. Kualitas induk yang dipijahkan sangat mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan. Induk yang dirawat dengan baik dan memiliki kondisi yang prima dapat menghasilkan benih yang baik pula. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi ketersediaan benih secara kontinyu baik kualitas maupun kuantitas di masyarakat dan untuk mendukung kegiatan pembenihan/budidaya secara berkelanjutan dibutuhkan indukan lele yang berkualitas.

Dinas Perikanan melalui Bidang Pemberdayaan Pembudidayaan Ikan mengadakan kegiatan Pelatihan Teknik Pembenihan Ikan Air Tawar pada hari Rabu tanggal 18 April 2018 Balai Benih Ikan (BBI) Teja Timur Kecamatan Pamekasan dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang yang terdiri dari pembenih/pembudidaya baik yang tergabung dalam kelompok maupun perorangan/mandiri dan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB). Sedangkan materi yang diberikan dari kegiatan ini meliputi: seleksi/pemilihan induk, pemeliharaan benih hingga tentang hama dan penyakit ikan selama proses pembenihan.

Maksud dari diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman yang baik dan benar bagi pembenih/pembudidaya ikan tentang cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), sehingga diharapkan pembenih dapat menghasilkan benih yang berkualitas. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkembangkan usaha pembenihan, menambah wawasan dan pengetahuan (transfer teknologi) CPIB, meningkatkan produksi benih ikan air tawar dan meningkatkan pendapatan pembenih/pembudidaya ikan.

Dalam rangka mendukung kegiatan ini dan peningkatan benih yang berkualitas, Dinas Perikanan Kab. Pamekasan juga mengundang pihak Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Mojokerto sebagai narasumber. Pemilihan IBAT Mojokerto sebagai narasumber dikarenakan IBAT Mojokerto merupakan salah satu UPT yang ditunjuk oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jawa Timur sebagai UPT yang memproduksi benih ikan lele yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Leave a Reply