Terumbu Karang Buatan 2014

Banyaknya spesies laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Struktur masif yang kokoh dari terumbu berfungsi sebagai pelindung sempadan pantai, dan ekosistem pesisir lain (padang lamun dan hutan mangrove) dari terjangan arus kuat dan gelombang besar. Ekosistem ini juga berperan penting dalam siklus biogeokimia secara global, karena kemampuannya menahan nutrien-nutrien dalam sistem terumbu.

Ekosistem terumbu karang mempunyai peranan penting dalam kelangsungan hidup masyarakat pesisir terutama nelayan dan berperan dalam aspek keanekaragaman dan kelangsungan hidup biota-biota laut. Terumbu karang berperan sebagai tempat berlindung dari predator, mengasuh dan membesarkan anak, mencari makan dan berkembang biak bagi ikan-ikan karang serta biota laut lainnya. Kabupaten Pamekasan mempunyai kekayaan dan sumberdaya perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Sekarang ini kelestarian terumbu karang mendapat tekanan, terutama oleh aktivitas manusia. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk akan berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan hidup sehari-hari. Pemanfaatan sumberdaya pesisir sering kali kurang memperhatikan kelestarian dari sumberdaya pesisir itu sendiri. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan kerusakan terumbu karang, adalah: pengambilan atau penambangan terumbu untuk keperluan bahan bangunan dan hiasan, menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak dan potassium sianida, pencemaran perairan oleh limbah industri, rumah tangga dan pertanian, sedimentasi dari darat dan over fishing terhadap sumberdaya ikan karang.

Masalah-masalah yang timbul akibat pengelolaan sumberdaya perikanan, antara lain adalah rusaknya habitat, tanda-tanda menurunnya ketersediaan sumberdaya ikan mulai terlihat, masyarakat kurang mematuhi aturan-aturan/hukum serta lembaga-lembaga yang berkepentingan atau lembaga yang berfungsi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan belum bekerja dengan maksimal.

Salah satu upaya dalam menanggulangi permasalahan ini adalah pembuatan fish Shelter (rumah ikan) di beberapa wilayah di Kabupaten Pamekasan. Fish shelter merupakan benda padat buatan manusia yang di rancang dan ditenggelamkan di perairan sebagai tempat perlindungan dan berkumpulnya ikan di dalam atau di sekitar struktur tersebut, fish shelter sering juga disebut sebagai terumbu buatan. Fish shelter (rumah ikan) ini berfungsi untuk menarik ikan yang berada di sekitar lokasi penempatan modul fishshelter, yang kemudian dapat dijadikan ikan sebagai tempat untuk berkembang biak, berlindung dan membesarkan anak. Fish shelter dapat berperan dalam peningkatan kelimpahan ikan terutama ikan ekonomis.

Modul fish shelter ini juga dapat berperan sebagai media untuk recruitment karang dan biota-biota lainnya. Semakin tinggi tingkat recruitment karang dan biota lainnya pada modul fish shelter maka kemungkinan besar akan semakin tinggi juga kelimpahan ikan, karena makanan akan tersedia.

Maksud dan tujuan dari kegiatan Pembuatan Terumbu Karang Buatan, Penenggelaman dan Penataan ini adalah :

  1. Rehabilitasi kerusakan terumbu karang, yang nantinya akan berdampak untuk menyediakan makanan bagi ikan karang dan biota yang lain;
  2. Meningkatkan produksi perikanan jangka panjang;
  3. Menjadi lokasi rekreasi pemancingan, snorkeling dan penyelaman

Bentuk kegiatan Pembuatan Terumbu Karang Buatan, Penenggelaman dan Penataan meliputi :

  1. Pembuatan Terumbu Karang Buatan
    Dimensi ukuran 50x50x50 cm dengan ketebalan 8 cm, sebanyak 765 unit
  2. Penenggelaman dan Penataan

Tagged in :

One response to “Terumbu Karang Buatan 2014”

  1. […] Penanaman 40.000 bibit mangrove di Desa Majungan Kecamatan Pademawu Pamekasan. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *