Kamis, 22 Oktober 2020 Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan mendapatkan kunjungan dari tim KKP Direktorat Jenderal Bina Mutu untuk mencari informasi lebih lanjut  tentang pengembangan mutu olahan ikan buntal/laponteh/te ponteh karena dinilai sangat unik, terutama masalah keamanan pangannya, mengingat ikan buntal dikenal sangat beracun. Disisi lain, masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi ikan tersebut mulai dari rambak, dendeng, bakso, krupuk dan lalapannya tanpa ada kasus kematian apapun. Bahkan Kepala Desa Branta Pesisir yang sempat bertemu dengan tim KKP menolak untuk mengkategorikan te ponteh sebagai ikan buntal karena tidak pernah ada kejadian keracunan di desa yang paling banyak hasil ikan te ponteh tersebut.

Tim KKP yang datang bersama ahli dari Balai Pengujian Pengolahan Hasil Perikanan untuk menguji dan meneliti jenis ikan buntal di kota Gerbang Salam tersebut akan berusaha mencari jalan keluar agar produk te ponteh ini bisa berkembang secara optimal tanpa ada kekhawatiran dari pihak masyarakat diluar Pamekasan.

Hasil evaluasi nantinya akan diinformasikan kepada Dinas Perikanan Pamekasan baik berupa surat keterangan, sertifikat atau pembinaan lebih lanjut terkait perkembangan kedepan olahan ikan buntal tersebut.