Kepala Dinas Perikanan Pamekasan Hadiri Proyek Komersialisasi Garam

proyek komersialisasi garam - Dinas Perikanan Pamekasan

Pamekasan, 25 Februari 2025 – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Drs. Abdul Fata, M.Si menghadiri undangan proyek komersialisasi garam dalam kunjungan langsung Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, serta Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tim peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura yang dipimpin oleh Ketua Tim Peneliti Kedai Reka, Prof. Mahfud Efendi, Direktur Hilirisasi Kemitraan Ditjen Risbang, Prof. Yos Sunitiyoso, serta beberapa perwakilan dari instansi terkait seperti Ibu Ria Arief (Unit Manager, Knowledge to Policy DFAT), Ibu Jana C. Hertz (Team Leader KONEKSI), Bapak Dimas Suryo (Koordinator Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas), serta Ibu Catur Wulandari (Perencana Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas). Turut hadir pula Sabila Khadijah (Program Technical Affairs Officer, KONEKSI), Renaldo Pandaleke (Communications and GD Officer KONEKSI), pejabat Forkopimda Pamekasan, serta jajaran Rektorium, Dekanium, dan Kapuslit LPPM Universitas Trunojoyo Madura.

Dari penelitian yang dilakukan, dikembangkan sebuah startup bernama Reka Cipta Garam yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan produksi garam, meningkatkan kualitasnya, serta mendorong perkembangan ekonomi garam di Madura.

Prof. Mahfud Efendi, selaku Ketua Peneliti Kedai Reka dari UTM, memaparkan materi dengan tajuk ‘Mengakar Budaya Menumbuh Reka Cipta Mewujud Swasembada’. Beliau menyisipkan harapan agar Pak Wamen dapat menjadi kepanjangan tangan dari masyarakat bahwa saat ini pasar garam masih impor. ‘Riset ini mengangkat kearifan lokal Madura sebagai community-based dan dikaitkan dengan program Prabowo tentang swasembada garam,’ ujar Prof. Mahfud. yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan produksi garam, meningkatkan kualitasnya, serta mendorong perkembangan ekonomi garam di Madura.

Prof. Fauzan, Wakil Menteri Diktisaintek, begitu terkesima dengan perkembangan riset yang dilakukan para ilmuwan dari Pulau Garam ini. Beliau berharap agar ada riset yang bisa membuat minuman dari garam yang layak minum, sehingga garam dapat hadir di tengah krisis diabetes. Prof. Fauzan meminta perguruan tinggi harus menjadi problem solver mulai dari masalah sosial, ekonomi, kesehatan, dan lainnya. Beliau menutup paparannya dengan harapan bahwa garam dari Pamekasan bisa mendunia.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program lanjutan riset bertajuk Harvesting Hope, yang turut bekerja sama dengan The University of Newcastle Australia dan RMIT University. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri garam lokal serta meningkatkan daya saing produk garam Madura di pasar nasional maupun internasional., yang turut bekerja sama dengan The University of Newcastle Australia dan RMIT University. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri garam lokal serta meningkatkan daya saing produk garam Madura di pasar nasional maupun internasional.

Tagged in :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *