Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Bersama Santri

Sosialisasi Gemarikan 2019 bersama Santri

Pondok Pesantren Nurul Ulum Kampung Karang Manggis Desa Rombuh Kecamatan Palengaan

Santri pondok pesantren di berbagai pelosok desa di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur menjadi sasaran kampanye Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) guna memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai serangan penyakit.

Sebanyak 450 santri dari Pondok Pesantren Nurul Ulum Kampung Karang Manggis Desa Rombuh Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan mengikuti program Gemarikan yang diadakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan yang diadakan pada Hari Kamis, 14 Februari 2019 yang dihadiri oleh Bapak dan Ibu Wakil Bupati Pamekasan selaku pembina dan pengurus Forikan Kabupaten Pamekasan Tahun 2019 beserta jajaran Forpimka didampingi oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan dan Kasi Promosi dan Pemasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan Bapak dan Ibu Bupati Pamekasan berhalangan hadir karena berbenturan dengan Kunjungan Menteri Koperasi.

Acara berlangsung cukup meriah. Para santri dan santriwati mengikuti acara dengan antusias terutama acara tersebut dimeriahkan oleh kesenian islami Al banjuri yang merupakan anggota santri ponpes tersebut, serta hiburan senam ikan agar para santri tetap semangat dan selalu bugar.

Dalam sambutannya Bapak Wakil Bupati Pamekasan menjelaskan bahwa “Ikan ini mengandung gizi yang bagus dan lebih bagus dibanding daging. Tapi masyarakat, khususnya di pedesaan belum banyak yang paham tentang hal ini,” kata Wakil Bupati Pamekasan Raja`e saat menyampaikan sambutan dalam acara kampanye “Gemarikan” di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Dusun Karang Manggis, Desa Palengaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan,Kamis(14/2/2019).

Wabup bersama istri Yuni Lailatul Fitriyah datang secara langsung ke pondok pesantren yang terletak sekitar 17 kilometer ke arah utara Kota Pamekasan itu menyosialisasikan pentingnya gerakan makan ikan.

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahsiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sengaja memilih lembaga pondok pesantren sebagai tempat sosialisasi kampanye Gemarikan karena beberapa pertimbangan. Selain karena banyak santri yang tinggal di pesantren itu, juga gerakan kampanye melalui pesantren akan lebih efektif.

“Efektifnya, karena santri memang tinggal di pesantren, sehingga kami yakin gerakan ini akan mudah terwujud,” katanya. Raja`e juga mengajak peran aktif semua tokoh masyarakat dan tokoh ulama di Pamekasan untuk ikut membantu menggencarkan kampanye Gemarikan itu, demi terwujudnya generasi masa depan bangsa yang sehat dan berkualitas.

Sementara Ibu istri Wabup Pamekasan kepada santri putri. dalam kesempatan itu menjelaskan, selain karena banyak masyarakat yang belum paham tentang manfaat mengonsumsi ikan, juga karena ada persepsi yang berbeda di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat di pedesaan berpandangan, bahwa mengonsumsi daging memiliki nilai sosial lebih, karena harganya jauh lebih mahal dibanding ikan.”Yang kita butuhkan adalah nilai manfaat, bukan status sosial yang tercipta di masyarakat,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Pemkab Pamekasan Nurul Widiastuti menyatakan, target ideal setiap orang mengonsumsi ikan adalah 40 kilogram per tahun. Dengan target ini, maka kebutuhan ikan selama satu tahun untuk sekitar 800 ribu jumlah penduduk di Pamekasan, dibutuhkan ikan sebanyak 32 ribu ton. Produksi ikan laut di Pamekasan berdasarkan hasil tangkapan nelayan sekitar 20 ribu ton, atau kurang sekitar 12 ribu ton.

“Tapi kekurangan ini berupaya kita tutupi dengan konsumsi ikan air tawar dan saat ini sudah banyak petani di Pamekasan yang membudidayakan ikan air tawar, seperti ikan lele,” kata Nurul, menjelaskan.

Selain meningkatkan produksi ikan, Dinas Perikanan Pamekasan juga telah mengembangkan alat pelacak ikan berupa global positioning system (GPS), yang fungsinya membantu nelayan menemukan titik-titik ikan di laut, kemudian bantuan jaring dan rumpon ikan. “Harapannya untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, sehingga produksi ikan secara otomatis juga meningkat, selain pengembangn budidaya ika air tawar,” kata Nurul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *